Senin, 14 Mei 2012

Contoh spesies-spesies dari famili Rutaceae

2.1 Ciri-ciri family:
Suku jeruk-jerukan termasuk ke dalam tanaman berkayu yang selalu hijau dimana ukurannya sangat bervariasi mulai dari ukuran kecil, sedang, dan pohon besar. Tanaman ini tingginya dapat mencapai enam meter dan distribusinya tersebar di daerah beriklim tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar lateral yang kuat dan dalamnya dapat bersimbiosis dengan jamur mikoriza, terutama dalam penyerapan unsur fosfat.
Daun jeruk secara keseluruhan memilki panjang 4-15 cm. Bentuk daun sangat bervariasi mulai dari bentuk daun yang elips hingga bulat, panjang atau pendeknya petiolus, bentuk sayap pada petiolus, dan bentuk tepi daun. Bentuk daun yang bervariasi dapat digunakan sebagai tanda spesifik pada jeruk. Variasi yang digunakan sebagai contoh yaitu petiolus pendek (jeruk manis dan jeruk pamelo), petiolus panjang (jeruk purut), dan tanpa petiolus (jeruk siem dan jeruk keprok). Daun jeruk memilki aroma spesifik karena mengandung minyak atsiri. Adanya aroma spesifik daun dapat juga digunakan sebagai pembeda. Aroma spesifik contohnya pada daun jeruk limau dimana aromanya sangat berbeda dibandingkan daun jeruk manis dan jeruk keprok. Minyak atsiri pada daun jeruk terdiri dari banyak sekali metabolit sekunder contohnya pada daun jeruk nipis yang mengandung sinerfin, H-methyltyramine, flavonoid, ponsirin, herperidine, rhoifolin, naringin, limonene, dan linalool. Bunga jeruk merupakan bunga tunggal, dengan mahkota bunga berwarna putih. Termasuk bunga hermafrodit dimana terdapat putik dan benang sari. Simetris bunga bervariasi dapat berupa aktinomorf atau zigomorf. Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang. Aroma bunga harum sehingga menarik lebah. Tanaman dapat berbunga sepanjang tahun apabila kondisi ekoseistemnya memenuhi persyaratan perbungaan. Pada umumnya jeruk berbunga setelah mengalami musim kering tiga sampai empat bulan, yakni bulan oktober sampai desember.
Buah jeruk termasuk variasi buah buni. Kulit buahnya memiliki tiga lapisan.Lapisan luar disebut flavedo, yang mula-mula berwarna hijau tetapi bila buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga dimana mengandung banyak minyak atsiri. Lapisan tengah disebut albedo, yang bersifat seperti spons terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih. Lapisan dalamnya bersekat sehingga membentuk ruang dalam ruangnya terdapat gelembung-gelembung yang berisi air dan bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
2. Daerah persebaran
Suku jeruk-jerukan atau famili rutaceae tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Masing-masing spesies dari famili ini juga dibudidayakan,karena manfaat dari masing-masing spesies cukup banyak. Salah satunya menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti amandel,influenza,menurunkan kolesterol dll.
Macam-macam spesies dari famili Rutaceae yang ada di NTT
1. Jeruk Keprok

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaseae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus nobilis Lour.


Deskripsi
Tinggi tanaman sekitar 3,5 sampai 4 m. Bentuk tajuk kerucut terbalik dengan lebar 2,5 m. Bentuk batang bulat berlekuk tidak berduri dan berwarna cokelat. Tanaman jeruk keprok Garut memiliki bentuk daun lonjong bergelombang dan tepi bergerigi. Daun bagian atas berwarna hijau tua dan daun bagian bawah berwarna hijau muda mengkilat. Lebar daun 3,5 – 5 cm dan panjang daun 8 – 11 cm. Buah berbentuk bulat agak gepeng, bagian ujung menjorok ke dalam, dan bagian pangkal terdapat puting. Tebal kulit buah 3 – 5 mm, berpori-pori nyata serta berwarna hijau saat buah muda dan berwarna hijau kekuningan saat buah matang. Sementara itu, daging buah berwarna kuning atau orange dengan aroma buah harum khas keprok garut dan rasa yang manis segar (Keputusan Menteri Pertanian, 1999).
Daerah persebaran
Jeruk ini cocok ditanam didaratan tinggi antara 800-1200 meter diatas permukaan laut.
Jeruk keprok SoE pertama dikembangkan di desa Tobu, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten TTS Provinsi NTT. Pengembangan selanjutnya di beberapa kabupaten yaitu TTS, TTU, Manggarai, Alor dan Kupang.
Manfaat
Jeruk keprok mempunyai manfaat untuk pertahanan tubuh, melawan penyakit kanker, memerangi infeksi firal, menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah, dapat menguatkan dan memberikan gizi pada paru-paru, memperbaiki limpa, membantu menghentikan batuk dan mengeluarkan dahak. Selain itu juga bermanfaat untuk menghentikan pendarahan, memperkuat dan mengaktifkan permeabilitas kapiler darah, menurunkan suhu badan dan menenangkan pikiran serta membantu mematikan bakteri/jamur.
2.Jeruk Nipis



Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus: Citrus
Spesies: Citrus aurantifolia (Christm.) Swing


Deskripsi
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 200 m – 1.300 m di atas permukaan laut Curah hujan tahunan : 1.000 mm – 1.500 mm/tahun Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan – 12 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 0 bulan – 6 bulan Suhu udara : 200 C – 300 C Kelembapan : sedang – tinggi Penyinaran : sedang b. Tanah Jenis : latosol, aluvial, andosol. Tekstur : lempung berpasir lempung dan lempung liat Drainase : baik Kedalaman air tanah : 40 cm – 170 cm dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : di bawah 40 cm dari permukaan tanah Kemasaman (pH) : 4 – 9 Kesuburan : sedang – tinggi 2.
Jeruk Nipis bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti : Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah.



Daerah persebaran:
Jeruk nipis tumbuh pada ketinggian tempat 200 m – 1300 m di atas permukaan laut, curah hujan tahunan 1.000 mm – 1.500 mm/tahun, suhu udara 20oC – 30oC, kelembaban sedang-tinggi, penyinaran sedang
3Jeruk Purut

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus hystrix Dc

Deskripsi
Pohonnya rendah atau perdu, namun bila dibiarkan tumbuh alami dapat mencapai ketinggian 12 m. Batang yang tua berbentuk hijau tua, berbentuk bulat, polos, atau berbintik-bintik. Tata letak tajuk tanaman tidak beraturan dan cabang-cabangnya rapat. Dahan dan ranting-rantingnya bersudut tajam, berwarna hijau tua, berbintik-bintik, dan berduri di ketiak daun. Duri-durinya pendek, kaku, hitam, ujungnya coklat, dan panjangnya 0,2 cm – 1,0 cm.Letak daun Jeruk purut terpencar atau silih berganti dan bertangkai agak panjang serta bersayap lebar. Bentuk daun terbagi dua bulat telur, ujungnya tumpul, berbau sedap, mengkilap, dan berwarna hijau kekuning-kuningan.Tanaman Jeruk purut berbunga majemuk. Bernard T. (2005) menyebutkan daun Jeruk purut memiliki panjang 8-12 cm dan lebar 3-5 cm. Bunganya terletak di ketiak daun atau di ujung tangkai, tajuk bunga berjumlah 4-5 lembar, dan benang sari berjumlah 24 – 30 helai. Buah Jeruk purut berbentuk bulat sampai bundar, ukurannya kecil, kulit buah tidak rata, rasanya asam dan berbau sedap.

Kegunaan
Jeruk purut merupakan buah yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dan memiliki banyak kegunaan. Baik daun maupun buahnya banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk mengatasi badan letih dan lelah sehabis sakit berat dan juga untuk penyedap masakan. Sedangkan kulit buah Jeruk purut digunakan sebagai obat bisul, panas dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik dan kulit mengelupas (Setiawan, 2000). Buah jeruk purut juga sering digunakan dalam pengobatan magik (Setiadi dan Parmin, 2007) juga untuk mengatasi influenza, badan terasa lelah, dan rambut kepala yang bau (mewangikan rambut) (Setiawan Dalimartha, 2005). Selain itu kulit buah jeruk purut digunakan untuk penyedap masakan, pembuatan kue dan dibuat manisan (Setiadi dan Parmin, 2004), dan sebagai stimultan (Setiawan Dalimartha, 2005).Efek farmakologik Jeruk purut diantaranya anti-spasmodik dan anti-septik (Arief Hariana,2007).

Daerah Asal dan Penyebaran
Nicolai Ivanovich,ahli botani Soviet , memastikan bahwa tanaman jeruk purut berasal dari kawasan Indo-Malaya yang mencangkup Indo-China , Malaysia, Indonesia, dan Filipina (Asia Tenggara).Penyebaran tanaman Jeruk purut ke berbagai negara di dunia telah berlangsung ratusan tahun yang lalu. Di Indonesia, tanaman Jeruk purut banyak ditanam di berbagai daerah, baik sebagai tanaman pengisi lahan kebun (tegalan) maupun di halaman rumah (Rahmat Rukmana, 2003).

4. Jeruk Besar




Klasifikasi

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Rutaceae

Genus: Citrus

Spesies: C. grandis




Deskripsi
Pohon, tinggi 5 - 15 m, percabangan rendah dan menyebar, berduri (dari hasil perbanyakan biji) atau tidak berduri (hasil perbanyakan vegetatif). Daun bundar telur sampai jorong, panjang 5 - 20 cm dan lebar 2 - 12 cm, terdapat bercak-bercak kelenjar minyak, pangkal membundar sampai agak menjantung, tepi rata sampai bergerigi, ujung runcing menumpul, tangkai daun bersayap melebar, sayap berbentuk jantung terbalik. Perbungaan aksiler, dengan satu atau beberapa bunga yang mengelompok. Bunga besar, pentamerus, berbulu; daun mahkota putih krem, benang sari 20 - 35. Buah hesperidium, agak bulat, bergaris tengah 10 - 30 cm, kuning kehijauan dengan bercak-bercak kelenjar yang padat, kulit tebal, bagian vesikula merah jingga, rasa manis, berbiji beberapa. Biji besar dan kekuningan.

Daerah penyebaran

Asal-usul Jeruk Besar belum dapat dipastikan. Ada yang menganggap berasal dari kawasan Malesia. Jeruk Besar telah tersebar sampai Indo-Cina, Cina bagian selatan dan bagian selatan Jepang dan kearah barat sampai India, Eropa dan Amerika tropik. Namun Jeruk Cikoneng ini daerah persebarannya sangat terbatas hanya di daerah Kabupaten Sumedang dan sekitarnya.

Manfaat tumbuhan

Jeruk Cikoneng mempunyai rasa yang khas dan manis. Buah jeruk ini selain dimakan segar sebagai buah meja, kadang-kadang juga dibuat rujak atau diambil ekstraknya untuk dibuat jus. Bunganya yang harum dapat untuk bahan parfum. Daun, bunga, buah dan bijinya dapat pula dimanfaatkan untuk mengobati sakit batuk, demam dan sakit perut.

5. Maja (Aegle marmelos)



Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
SuperDivisi:Spermatophyta(Menghasilkanbiji)
Divisi:Magnoliophyta(Tumbuhanberbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
SubKelas:Rosidae
Ordo:Sapindales
Famili:Rutaceae(sukujeruk-jerukan)
Genus:Aegle
Spesies: Aegle marmelos (L.) Corr

Deskripsi
Maja (Aegle marmelos) tumbuh dalam bentuk pohon keras, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 10 - 15 m. Akar tunggang Batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, batang tua kadang melintir satu sama lain, berwarna coklat kotor, permukaan kasar. Percabangan banyak. Daun tunggal, tersusun berseling (alternate), warna hijau, bentuk bulat telur, panjang ± 7,5 cm, lebar ± 4,8 cm, ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi kadang bergerigi tumpul (crenatus), susunan pertulangan menyirip (pinnate), meluruh pada musim kemarau. Bunga majemuk, kelopak berbentuk bintang (stellatus). Buah bulat agak lonjong, panjang 5 - 12 cm.
Kegunaan
• Aroma dan warna perasan buah maja mudah berubah karena itu buah maja biasanya dimakan segar setelah matang. Buahnya yang masih muda bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet.
• Buah maja biasanya dimakan segar. Selain dikonsumsi buahnya, beberapa bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian itu seperti daun maja yang mempunyai khasiat sebagai obat kudis, akar dan kulit pohon berkhasiat sebagai obat sakit usus dan daging buahnya berkhasiat sebagai obat disentri.

Daerah penyebaran
Tumbuhan ini terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja mampu tumbuh di lahan basah seperti rawa-rawa maupun di lahan kering dan ekstrim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar